Berburu Beasiswa...
Mungkin saya belum pantas untuk berbicara soal berburu beasiswa. Karena saya belum pernah mendapatkan beasiswa sama sekali. Yang hanya bisa saya ceritakan adalah pengalaman kegagalan saya saat berburu beasiswa. Sebelum itu, saya kasih gambaran menengai jenis-jenis beasiswa yang biasanya ditawarkan oleh pihak penyedia beasiswa.
Mungkin saya belum pantas untuk berbicara soal berburu beasiswa. Karena saya belum pernah mendapatkan beasiswa sama sekali. Yang hanya bisa saya ceritakan adalah pengalaman kegagalan saya saat berburu beasiswa. Sebelum itu, saya kasih gambaran menengai jenis-jenis beasiswa yang biasanya ditawarkan oleh pihak penyedia beasiswa.
- Beasiswa penuh, merupakan beasiswa yang keseluruhannya ditanggung oleh pihak penyelenggara, dari mulai biaya sekolah, biaya belajar, biaya hidup bulanan, dan ongkos pesawat pulang-pergi (PP). Contohnya seperti Ausaid, Stuned, Fulbright, Chevening dan Monbukagakusho.
- Beasiswa Teaching Assistanship (TA), merupakan beasiswa yang berbentuk upah karena bertugas untuk membantu dosen atau menjadi asisten untuk mengajar. Biasanya diberikan kepada mahasiswa S3 atau S2 dimana bertugas mengecek tugas-tugas atau mengajar mata kuliah untuk angkatan di bawahnya. Jumlah upahnya bervariasi, tapi pada umumnya cukup untuk membiayai hidup per bulan, seperti untuk tempat tinggal, makan, dan transportasi. Beasiswa ini biasanya diberikan oleh universitas-universitas di Amerika Serikat dan Kanada.
- Beasiswa Research Assistanceship (RA), hampir sama dengan TA. Tapi kalau RA lebih terlibat dalam proyek-proyek yang dibuat oleh dosen.
- Beasiswa dalam bentuk proyek PhD, merupakan beasiswa berupa gaji bulanan yang ditawarkan oleh beberapa universitas di Eropa Barat, seperti Belanda, Jerman, Swiss, Italia, Perancis, dan Spanyol dimana seorang profesor atau kelompok penelitian memenangkan sebuah proyek penelitian selevel Ph.D.
Kiranya seperti itu jenis-jenis beasiswa yang ditawarkan. Biasanya tawaran beasiswa disediakan untuk lulusan SMA dan S1. Langkah-langkah yang perlu dipersiapkan adalah
Dokumen Standar (selalu siap sedia) :
Dokumen Standar (selalu siap sedia) :
- Curriculum Vitae (prefer in English), lengkap dan padat , sertakan kondisi 5 tahun terakhir dan prestasi yang menonjol saja.
- Transkrip nilai kuliah (in English), yang telah dilegalisir
- Sertifikat TOEFL (prefer ITP TOEFL), IELTS atau kemampuan bahasa asing lainnya. Contoh: JLPT, HSK, KLPT, Test DaF dll, yang masih berlaku
- Fotokopi sertifikat kegiatan atau bukti prestasi lainnya
- Foto ukuran 3x4 dan atau 4x6 (prefer yang terbaru)
- Lebih baik apabila sudah memiliki Paspor (yang masih berlaku)
- Siap-siap membuat essay tentang study plan atau essay lain sesuai dengan yang diminta oleh penyelenggara (in English).
- Siap-siap mencari pemberi rekomendasi (dari dosen senior, ka-jur, dekan, dll)
- Siap-siap mencari surat keterangan sehat lengkap (misal; disertai hasil foto X-ray terbaru, dll)
- Kelengkapan lain sesuai persyaratan (formulir, dll)
- Perhatikan dateline!
Yang penting untuk diperhatikan dalam berburu beasiswa adalah sebagai berikut:
- Siapkan dokumen seperti yang dijelaskan di atas. Pengalaman saya, untuk menyediakan dokumen tersebut butuh waktu lama. Jadi lebih baik temen-temen menyiapakan lebih awal terutama untuk membuat essay dan proposal tesis soalnya ditulis dalam bahasa inggris.
- TOEFL kalobisa minimal 500 dan IELTS 6 kalo mau lebih enak dan dipercaya saya sarankan menggunakan IELTS soalnya scornya lebih tinggi dibanding dengan scor Toefel.
- Kirim perlengkapan sebelum dateline, kalo bisa lebih awal atau setelah pengumuman di sebarkan. Tentunya kita sudah mencari infonya terlebih dahulu tentang jadwal beasiswa yang kita cita-citakan.
- Jurusan sesuai dengan yang kita ambil
- Semisal sudah bekerja minimal pengalaman 2 tahun
- Semisal masih fresh gaduate untuk meyakinkan penyedia beasiswa bisa disetakan pengalaman-pengalaman organisasi yang sesuai dengan bidannya. Atau oraganisasi-organisasi dari luar negri misalnya WWF, Nasional geografi dll. Hal ini akan menjadi nilai tambah tersendiri.
- Saat dipanggil untuk wawancara. Jawablah semua pertanyaan pewawancara seyakin mungkin dan pertahankan pendapat temen-temen serta berikan jawaban yang bisa dipertanggungjawabkan jangan memberikan jawaban yang muluk-muluk dan tidak dapat dibuktikan. Biasanya salah satu pewawancara akan berperan sebagai antagonis untuk melemahkan pendapat yang teman-teman telah sampaikan. Saya dulu gagal disini, mungkin karena jawaban saya kurang meyakinkan si pewawancara. Pertanyaan yang sering muncul saat wawancara misalnya “Apakah yakin dengan bidang ilmu yang akan anda ambil?, Setelah anda keterima apa yang akan anda lakukan?, setelah lulus apakah anda akan bekerja di luar negri?” dan masih banyak lagi. Misalnya tentang kebudayaan indonesia bila beasiswanya dari luar negeri.
- Tetap semangat dan pantang menyerah.
No comments:
Post a Comment