Saturday, June 21, 2014

Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas

Apa itu masa nifas?
Waktu ibu melahirkan sampai 6 minggu setelah kelahiran (0-42 hari)
Apa manfaat kapsul vitamin A untuk ibu nifas?
- Meningkatkan kandungan vitamin A dalam Air Susu Ibu (ASI)
- Bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit infeksi
- Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
Mengapa ibu nifas harus minum 2 kapsul vitamin A?
- Bayi lahir dengan cadangan vitamin A yang rendah
- Kebutuhan bayi akan vitamin A tinggi untuk pertumbuhan dan peningkatan daya tahan tubuh
- Pemberian 1 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah pada ibu nifas hanya cukup untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari
- Pemberian 2 kalpul vitamin A 200.000 warna merah diharapkan dapat menambah kandungan vitamin A dalam ASI sampai bayi usia 6 bulan
Bagaimana memberikan kapsul vitamin A pada ibu nifas?
Diberika sebanyak 2 x 200.000 SI pada masa nifas:
- 1 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah diminum segera setelah melahirkan
- 1 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah kedua diminum pada hari berikutnya minimal 24 jam sesudah kapsul pertama.
Kapsul vitamin A ini diberikan tidak lebih dari 42 hari setelah melahirkan
Bagaimana pelaksanaan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas?
- Bersama dengan pemberian imunisasi hepatitis b kepada bayi umur 0-7 hari pada kunjungan neonatal (KN1)
- Apabila kapsul vitamin A tidak diberikan pada KN 1, maka dapat diberikan pada kunjungan KN 2 (8-28 hari) atau KN 3 (minggu ke 6 setelah persalinan)
- Sweeping adalah salah satu upaya untuk menjaring ibu nifas dalam meningkatkan pemberian kapsul vitamin A. Hal ini dilakukan bila masih terdapat kapsul vitamin A pada hari pemberian yang telah ditentukan dalam bentuk kunjungan rumah. Untuk menghindari duplikasi pemberian kapsul vitamin A oleh petugas kepada ibu nifas, setiap petugas yang akan memberikan kapsul harus memberitahukan dan menanyakan kepada ibu nifas tentang pemberian kapsul vitamin A
Dimana ibu nifas dapat memperoleh kapsul vitamin A?
- Posyandu
- Polindes
- Puskesmas pembantu
- Puskesmas
- Praktek swasta (Bidan, Rumah Bersalin, klinik bersalin dll)
- Kelompak KIA
Siapa yang memberikan kapsul vitamin A kepada ibu nifas?
- Dokter
- Tenaga gizi
- Bidan
- Perawat
- Vaksinator
- Dukun bersalin terlatih
- Kader
Vitamin A dosis tinggi tidak boleh diberikan kepada ibu hamil

Referensi:
Kementerian Kesehatan RI Direktorat jenderal Bina Gizi dan KIA. Apa dan Mengapa tentang Vitamin A Pamduan Praktis untuk Praktisi Kesehatan. 2011

Wednesday, June 18, 2014

Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita

Apa manfaat kapsul vitamin A untuk balita?
1. Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Bila terkena diare, campak atau infeksi lain, maka penyakit tersebut tidak akan menjadi parah sehingga tidak membahayakan jiwa anak
Kapan kapsul vitamin A diberikan?
1. Secara periodik, untuk
Anak balita 6-59 bulan, diberikan 1 kapsul secara serentak setiap bulan febuari dan januari
a. Umur 6-11 bulan : kapsul biru (100.000 SI)
b. Umur 12-59 bulan : kapsul merah (200.000 SI)
2. Pada kejadian tertentu
a. Bila ditemukan kasus xerophthalmia, campak dan gizi buruk (marasmur, kwashiorkor, marasmic kwashiorkor)
Tindakan yang harus dilakukan adalah:
- Saat ditemukan:
Berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur
- Hari berikutnya: berikan lagi 1 kapsul warna merah atau biru sesuai umur.
Catatan:
Pemberian kapsul vitamin A dilakukan difasilitas kesehatan sesuai dengan tatalaksana kasus
Untuk kelainan mata berupa bercak bitot, mata keruh atau kekeringan yang disertai luka perlu dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan
b. Bila ada kejadian luar biasa campak, pneuminia, diare, gizi buruk dan infeksi
Kepada seluruh balita di wilayah tersebut diberikan satu kapsul vitamin A sesuai umur. Bila balita tersebut telah menerima kapsul terakhir sebelum mencapai 30 hari pada saat kejadian KLB maka kepada balita tersebut tidak dianjurkan lagi untuk diberikan kapsul vitamin A
c. Kejadian bencana alam
Seluruh balita diwilayah bencana alam/pengungsian diberikan satu kapsul vitamin A dengan dosis sesuai umur
d. Sweeping
Sweeping adalah salah satu upaya untuk menjaring sasaran dalam meningkatkan pemberian kapsul vitamin A. Hal ini dilakukan bila masih terdapat sasaran yang belum mendapatkan kapsul vitamin A pada hari pemberian yang telah ditentukan dalam bentuk kunjungan rumah
Dimana memperoleh kapsul vitamin A?
- Posyandu
- Polindes
- Puskesmas pembantu
- Puskesmas
- Praktek swasta (Bidan, Rumah Bersalin, klinik bersalin dll)
- Kelompak KIA
Bagaimana memberikan kapsul vitamin A kepada bayi dan anak balita?
Ginting ujung kapsul, keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampaisemua isinya masuk ke mulit anak
Siapa yang bisa memberikan kapsul vitamin A pada bayi dan anak balita?
- Petugas kesehatan
- Bidan di desa
- Tokoh masyarakat
- Kepala desa
- Ketua RT/RW
- Kader
- Orang tua/keluarga

Referensi:
Kementerian Kesehatan RI Direktorat jenderal Bina Gizi dan KIA. Apa dan Mengapa tentang Vitamin A Pamduan Praktis untuk Praktisi Kesehatan. 2011

Saturday, June 14, 2014

Diet Gagal Jantung

Apa itu gagal Jantung?
Suatu keadaan di mana jantung tidak mampu lagi memompakan darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh walaupun darah balik masih normal.
Gejala gagal jantung
Gejala Awal
• Rasa nyeri dada terutama sehabis lari atau naik tangga,
• Dada tertekan, sesak nafas, tercekik,
• Terasa nyeri dari bahu lengan kiri sampai ke jari kiri.
Gejala Lanjutan
• Panas di dada,
• Sakit di ulu hati sampai ke rahang.
• Keluhan sesak nafas saat istirahat,
• Kepala terasa melayang, sempoyongan,
• Keringat dingin, mual, muntah bahkan sampai pingsan.

Penyebab 
Gagal jantung dapat disebabkan oleh gangguan primer otot jantung atau beban jantung yang berlebihan ataupun kombinasi keduanya. 

Faktor Risiko
• orang-orang yang memiliki penyakit hipertenisi,,
• hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi),,
• perokok, 
• diabetes (kencing manis), 
• obesitas (kegemukan) ,
• seseorang yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung,
• pola hidup yang tidak sehat,
• kurang olah raga .

Prinsip Diet
Mengatur pola makan agar tidak memberatkat kinerja jantung dan untuk mebantu  renovasi fungsi jantung. 

Tujuan Diet
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
3. Mencegah dan menghilangkan penimbunan garam atau air

Syarat Diet
• Cukup energi
• Cukup protein
• Lemak sedang
• Rendah kolesterol
• Cukup vitamin dan mineral
• Rendah garam.
• Mudah dicerna
• Cukup serat

Contoh Menu Sehat
Pagi
• Bubur ayam  
Selingan
• Susu 
Siang
• Bubur 
• Sup ayam 
• Tim tahu 
Selingan
• Jus melon 
Malam
• Bubur 
• Tumis bayam + udang 
• Rolade daging 
• Pisang 

Editor: Wagiman (G1B007082), Eti Lestari (G1B007084), Fitra Riskita (G1B007086), Eko Sugiono (G1B007088)

Referensi:
Anonim. 2009. Penyakit Gagal Jantung.http://www.infopenyakit.com. Diakses 10 April 2010
______. 2009. Gagal jantung. http://www.rafani.com. Diakses 11 April 2010
Krisnatuti, Diah.1999. Perencanaan Menu Penderita Jantung koroner.Jakarta:Trubus Agriwidya
Rachman, sani.2009. Studi Kasus.http://www.Sanirachman.multiply.com. Diakses 11 April 2010

Friday, June 13, 2014

Apa Itu Kekurangan Vitamin A (KVA)

KVA adalah suatu keadaan dimana simpanan vitamin A dalam tubuh berkurang. Pada tahap awal ditandai dengan gejala rabun senja, atau kurang dapat melihat pada malam hari. Gejala tersebut juga ditandai dengan menurunnya kadar serum retinol dalam darah (kurang dari 20 ug/dl). Pada tahap selanjutnya terjadi kelainan jaringan epitel dari organ tubuh seperti paru-paru, kulit, dan mata. Gambaran KVA yang khas dapat dilihat pada mata.

Apa penyebab KVA?
  1. Konsumsi vitamin A dalam makanan sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan tubuh dalam jangka waktu lama
  2. Proses penyerapan makanan dalam tubuh terganggu karena infeksi cacing, diare, rendahnya konsumsi lemak, protein dan seng
  3. Adanya penyakit ISPA, campak dan diare.
Apa tanda dan gejala awal KVA?
  1. Buta senja, ditandai dengan kesulitan melihat dalam cahaya remang atau senja hari
  2. Kulit tampak kering dan bersisik seperti ikan terutama pada tungkai bawah bagian depan dan lengan atas bagian belakang.
Apa faktor fisiko KVA?
  1. Faktor sosial ekonomi, budaya dan pelayanan kesehatan yang tidak mendukung seperti: Kurang ketersediaan pangan sumber vitamin A, Kemampuan daya beli yang rendah, Kurangnya pengetahuan, Pola dan cara makan tidak seimbang, Adanya tabu atau pantangan terhadap makanan sumber vitamin A, Cakupan imunisasi dan cakupan distribusi kapsul vitamin A rendah, angka kesakitan tinggi karena penyakit campak dan diare, Kurang tersedianya air bersih dan sanitasi lingkungan
  2. Faktor individu: Anak dengan berat bayi lahir rendah (BBLR), Anak yang tidak mendapatkan ASI-Eksklusif dan tidak diberi ASI sampai usia 2 tahun, Anak yang tidak mendapatkan MP-ASI yang cukup baik mutu maupun jumlah, Anak kurang gizi atau dibawah garis merah (BGM) pada KMS, Anak yang menderita penyakit dan infeksi (Campak, Diare, TBC, Pneumonia, Malaria, Kecacingan dan HIV/AIDS).
  3. Faktor geografis: Sulitnya akses ke sasaran pelayanan kesehatan
  4. Daerah tandus, sering paceklik atau rawan pangan
  5. Keadaan darurat bencana alam, perang dan kerusuhan
Bagaimana mencegah KVA?
  1. Berikan ASI-Eksklusif kepada bayi sampai berumur 6 bulan dan lanjutkan dengan pemberian ASI hingga berumur 2 tahun dan MP-ASI yang cukup berkualitas
  2. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan kaya vitamin A dalam menu makanan sehari-hari
  3. Cegah kecacingan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
  4. Konsumsi kapsul vitamin sesuai kebutuhan sasaran
Mungkinkah terjadi kelebihan vitamin A?

Mungkin saja, tetapi kasus kelebihan vitamin A sampai saat ini jarang ditemukan. Bila pemberian sesuai dengan aturan dosis, kelebihan tidak akan terjadi. Tetapi apabila anak minum lebih dari 1 kapsul vitamin A dosis tinggi dalam waktu bersamaan perlu diwaspadai. Kelebihan vitamin A atau disebut “Hipervitaminosis” vitamin A.
Bagaimana tanda-tanda atau gejala hipervitaminosis vitamin A?
Hipervitaminosis vitamin A adalah suatu kondisi dimana kadar vitamin A dalam darah atau jaringan tubuh tinggi sehingga menyebabkan timbulnya gejala-gejala spesifik seperti sakit kepala, pusing, mual, muntah dan anoreksia (tidak nafsu makan) yang berat. Hipervitaminosis vitamin A dapat berupa:
  1. Hipervitaminosis A akut : Disebabkan karena pemberian dosis tunggal vitamin A yang sangat besar, atau pemberian berulang dosis yang lebih kecil tetapi dikonsumsi dalam periode 1-2 bulan. Gejala-gejala biasanya sementara dan akan hilang dalam waktu 2 hari
  2. Hipervitaminosis A kronis : Disebabkan karena mengkonsumsi vitamin dosis tinggi berulang-ulang dalam waktu beberapa bulan atau beberapa tahun. Keadaan ini biasanya hanya terjadi pada orang dewasa yang mengatur pengobatannya sendiri. Hipervitaminosis A kronis pada anak-anak dan bayi biasanya menyebabkan anoreksia (tidak nafsu makan), kulit kering, gatal dan kemerahan, peningkatan tekanan intrakaranial, bibir pecah-pecah, tungkai dan lengan lemah dan membengkak. Misalnya yang tampak sebagian besar akan hilang dalam waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Bagaimana mengatasi kelebihan vitamin A?

Hentikan pemberian suplementasi vitamin A untuk sementara sampai gejala hipervitaminosis A hilang dengan sendirinya. Apabila gejala tidak hilang segera rujuk ke puskesmas.

Kapsul vitamin A tidak boleh diberikan lagi jika:
1. Telah kadarluarsa
2. Berjamur
3. Rusak


Referensi:
Kementerian Kesehatan RI Direktorat jenderal Bina Gizi dan KIA. Apa dan Mengapa tentang Vitamin A Pamduan Praktis untuk Praktisi Kesehatan. 2011

Tuesday, June 10, 2014

Upaya Pencegahan Penanganan KVA

Prinsip dasar pencegahan dan penanggulangan KVA adalah menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh dan perbaikan kesehatan secara umum. Dalam upaya menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh ditempuh kebijakan sebagai berikut:
a. Promosi vitamin A
Promosi vitamin A merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar tahu, mau dan mampu mengkonsumsi sumber vitamin A alami dan suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi untuk kelompok sasaran bayi, balita dan ibu nifas. Untuk itu, perlu dilakukan serangkaian kegiatan advokasi, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat, yaitu:
1. Melakukan advokasi kepada para pengambil keputusan kebijakan daerah guna memperoleh dukungan kebijakan untuk:
- Promosi pentingnyakonsumsi sumber vitamin A alami
- Gerakan pemanfaatan lahan pekarangan
- Penyediaan kebutuhan kapsul vitamin A
- Promosi dan pemasaran makanan-makanan yang diperkaya dengan vitamin A
2. Menggalakan kemitraan dengan mitra potensial (lintas sektor terkait, organisasi masyarakat, LSM, Swasta, dunia usaha) untuk melakukan promosi sumber vitamin A alami, kapsul vitamin A dan makan-makanan yang diperkaya dengan vitamin A dan penggerakan masyarakat / sasaran.
3. Melakukan orientasi petugas kesehatan dan kader
4. Mengembangkan atau mempersiapkan media promosi sumber vitamin A alami, kapsul vitamin A dan makanan-makanan yang diperkaya dengan vitamin a dan makanan-makanan yang diperkaya dengan vitamin A dengan kesatuan pesan dan desain dalam keturunan waktu tertentu
5. Melakukan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai media dan metode sesuai dengan situasi setempat:
- Penyuluhan media masa elektronik (Radio, TV) dan media cetak (Poster, Spanduk, leaflet)
- Penyuluhan kelompok dan kunjungan rumah
- Bulan promosi kapsul vitamin A
- Menggalang gerakan masyarakat untuk pemanfaatan lahan pekarangan
- Lomba-lomba (lomba balita sehat, lomba pemanfaatan pekarangan dll)
b. Suplementasi
Suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi merupakan rencana program jangka pendek. Prioritas program pemberian kapsul vitamin A adalah wilayah dengan:
- Prevalensi KEP tinggi
- Cakupan imunisasi rendah
- Cakupan pemberian ASI Eksklusif rendah
- Kejadian luar biasa (KLB) campak, ISPA dan diare tinggi
- Keluarga miskin
- Konsumsi sumber vitamin A rendah
Oleh karena konsumsi makanan sehari-hari sumber vitamin A rendah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan perlu suplementasi kapsul vitamin A. Kebutuhan vitamin A meningkat pada penderita infeksi seperti ISPA, campak, dan diare dan pada ibu nifas.
1. Apa itu kapsul vitamin A dosis tinggi?
Kapsul vitamin A dosis tinggi adalah kapsul yang mengandung vitamin A:
- 100.000 satuan internasional (SI) yang berwarna biru
- 200.000 SI yang berwarna merah
2. Siapa sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi?
a. Bayi
Bayi berumur 6-11 bulan diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI warna biru pada bulan februari atau agustus
b. Anak balita
Balita umur 12-59 bulan diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah setiap bulan februari atau agustus
c. Bayi dan anak balita sakit
Bayi umur 6-11 bulan dan balita umur 12-59 bulan yang sedang terkena campak, diare, gizi buruk atau xeroftalmia perlu diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi, dengan dosis sesuai umur. Pemberian dilakukan sesuai dengan tatalaksana kasus
d. Ibu nifas
Ibu nifas (0-42 hari) segera setelah melahirkan diberikan 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah dan 1 (satu) kapsul lagi diberikan dengan selang waktu minimal 24 jam. Kapsul vitamin A ini diberikan tidak lebih dari 42 hari setelah melahirkan (masa nifas)

c. Fortifikasi 
Fortifikasi adalah upaya meningkatkan mutu gizi makanan dengan menambahkan pada makanan tersebut satu atau lebih zat gizi mikro tertentu, seperti menambahkan yodium, zat besi, vitamin A seng dan zat gizi mikro lain. Terdapat 2 jenis fortifikasi yaitu:
1. Fortifikasi sukarela (voluntary)
Fortifikasi sukarela atas prakarsa produsen sendiri tanpa diharuskan oleh aturan yang ada. Contoh: mie instan, margarine, susu yang difortifikasi dengan vitamin A dll
2. Fortifikasi wajib (mandatory)
Fortifikasi wajib adalah fortifikasi yang ada untuk melindungi masyarakat dari masalah kurang gizi. Contoh: tepung terigu difortifikasi dengan zat besi, seng asam folat, vitamin B1 dan vitamin B2, garam dapur beryodium.


Referensi:
Kementerian Kesehatan RI Direktorat jenderal Bina Gizi dan KIA. Apa dan Mengapa tentang Vitamin A Pamduan Praktis untuk Praktisi Kesehatan. 2011

Saturday, June 7, 2014

Diet Hipertensi

Penata laksanaan Diet Hipertensi

Diet Rendah Garam merupakan diet dengan pembatasan/pengurangan konsumsi garam untuk membantu menghilangkan retensi garam/air dalam jaringan tubuh dan menurunkan Tekanan Darah pada hipertensi. Garam yang dimaksud adalah garam natrium yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (monosodium glutamat).    
                                                                     
A. Prinsip
1. Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
2. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.
3. Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam daftar diet.

B. Tujuan
1. Membantu mengurangi penimbunan garam dan air dalam jaringan tubuh.
2. Membantu mengurangi tekanan darah tinggi.
3. Menurunkan berat badan yang berlebihan.

C. Syarat

1. Cukup kalori, mineral dan vitamin.
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.
3. Jumlah natrium yang diperoleh disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam/air dan/atau Hipertensi.

D. Macam Diet Rendah Garam
1. Diet Rendah Garam I (DRG I) mengandung natrium 200-400 mg. Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dapur. Bahan makanan tinggi natrium dihindarkan. Makanan diberikan kepada penderita dengan Oedema, Acites dan/atau Hipertensi Berat.
2. Diet Rendah Garam II (DRG II) mengandung natrium 600-800 mg. Pemberian makanan sama dengan DRG I, dalam pemasakan makanan diperbolehkan menggunakan ¼ sendok teh garam dapur (1 gr). Bahan makanan tinggi natrium dihindarkan. Makanan ini diberikan kepada penderita dengan Oedema, Ascites dan/atau Hipertensi sedang.
3. Diet Rendah Garam III (DRG III) mengandung natrium 1000-1200 mg. Pemberian makanan sama dengan DRG I Diet Rendah Garam III, Dalam pemasakan boleh diberi garam dapur ½ sendok teh (2 gr). Makanan ini diberikan kepada penderita dengan edema, dan/atau Hipertensi Ringan.

E. Makanan yang Dianjurkan
·  Sumber kabohidrat: beras, kentang, singkong dan kue kering yang dimasak tanpa garam dapur, baking powder dan soda.
· Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam.
· Sumber protein nabati: tempe, tahu, kacang tanah dan kacang-kacangan lain yang dimasak tanpa garam dapur, baking powder dan soda.
· Sayuran: semua sayuran segar dan sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
· Buah: semua buah segar dan buah yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
· Lemak: minyak goreng, mentega dan margarin tanpa garam.
· Minuman: teh, kopi, sirup dan jus.
· Bumbu: semua bumbu yang tidak mengandung garam dapur dan natrium yang lain.

F. Makanan yang tidak dianjurkan
1. Sumber kabohidrat: beras, kentang, singkong dan kue kering yang dimasak dengan garam dapur, baking powder dan soda.
2.  Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam yang dimasak dengan garam dapur.
3. Sumber protein nabati: tempe, tahu, kacang tanah dan kacang-kacangan lain yang dimasak dengan garam dapur, baking powder dan soda.
4. Sayuran: semua sayuran segar dan sayuran yang diawet dengan garam dapur dan natrium benzoat.
5. Buah: semua buah segar dan buah yang diawet  dengan garam dapur dan natrium benzoat.
6. Lemak: mentega dan margarin biasa.
7. Minuman: minuman kaleng
8. Bumbu: garam dapur, baking soda, soda, vetsin, tauco dan petis.
   Makanan yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi/hipertensi adalah Jus tomat, jus belimbing, jus bawang putih, jus ketimun dan jus apel.

G. Contoh Menu
Untuk Mr. W seorang penderita hipertensi laki-laki umur 55 tahun, TB = 175 cm, BB = 80 kg, Tekanan darah = 160/100 mHg dengan aktivitas ringan.
IMT =         80         = 26,13 (gemuk)
    1,75 x 1,75
BB ideal = (175-100) – 10% (175-100) = 67,5 kg
Penurunan BB menjadi 75 kg masih dalam batas > 10%. 


Pembagian Makanan Sehari
BAHAN MAKANAN
Berat (gram)
URT
Pagi :
Nasi
Telor ayam/susu skim
Tempe/tahu
Sayuran

Jam 10.00 :
Buah

Siang :
 Nasi
Daging/ayam
Tempe/tahu
Sayuran
Buah
Minyak utk menggoreng

Jam 16.00 :
Buah

Malam :
Nasi
Ikan
Tempe/tahu
Sayuran
Buah
Minyak untuk menumis

Catatan :
Konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari

250
55/45
50
100


200


250
50
50
100
200
15


200


200
50
50
100
200
15

1¾ gls
1 btr/3 sdm
1 ptg
1 gls


2 ptg bsr


1¾ gls
1 ptg
1 ptg
1 gls
2 ptg bsr
1 ½ sdm


2 ptg bsr


1 ½ gls
1 ptg
1 ptg
1 gls
2 ptg bsr
1 ½ sdm


Editor : Mahdiana Anggi R (G1B007092), Faozan Chumaesi (G1B007094), Yunita Rizka D, (G1B007096), Regi Ramadhania (G1B007100)

Referensi :
Almatsier. 2005. Penuntun Diet. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Sunday, June 1, 2014

Menu Makanan Seimbang

Apa Sih Menu Makanan Seimbang?
Menu makanan seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Kata ‘menu’ bisa diartikan sebagai ‘hidangan’, yaitu susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali makan. Misalnya, menu sarapan, menu makan siang, atau menu makan malam.
Sebuah menu makanan dikatakan seimbang apabila memiliki semua zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Sejak tahun 1950, Bapak Ilmu Gizi Prof. DR. Dr. Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat Depkes telah memperkenalkan pedoman pole menu makanan seimbang, yaitu 4 Sehat 5 Sempurna.

4 Sehat 5 Sempurna

Pola menu 4 Sehat 5 Sempurna digali dari pola menu yang pada umumnya sejak dahulu telah dikenal masyarakat di seluruh tanah air. Pada umumnya menu di Indonesia terdiri atas makanan sebagai berikut:
1) makanan pokok (sumber karbohidrat), misalnya nasi, jagung, ubi-ubian, sagu, serta hasil olahan seperti mie, macaroni, dsb.
2) Lauk (sumber lemak dan protein)
- lauk hewani: daging, ikan, telur, dsb.
- lauk nabati: kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti tempe, tahu, dan oncom.
3) Sayur (sumber vitamin dan mineral).
4) Buah (sumber vitamin dan mineral).
Pada manusia yang lebih banyak membutuhkan protein  seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, maka dalam menu 4 Sehat di atas ditambahkan susu, sehingga menjadi 4 Sehat 5 Sempurna

8 Pola Makan Seimbang

Berikut 8 tips yang dpaat diikuti untuk menyeimbangkan pola makan:
1) Konsumsi Makanan yang Kaya Gizi, yaitu 4 Sehat 5 Sempurna.
2) Atur Berat Badan Seimbang.
3) Makan dalam Ukuran yang Layak.
4) Makan Secara Teratur.
5) Kurangi, Bukan Membatasi Porsi Makanan.
6) Seimbangkan Pilihan Makanan Setiap Saat.
7) Mengetahui Kesulitan Program Diet Anda.
8) Buat Perubahan Kebiasaan Makan Secara Bertahap.

Kerucut Pedoman Menu Seimbang

Sesuai gambar piramida makanan, maksud secara singkat sebagai berikut: Bentuk kerucut (tumpeng) menggambarkan makan yang paling banyak porsinya adalah bagian bawah (makanan pokok), jumlah banyak kedua adalah buah dan sayur, kemudian susu dan lauk hewani serta nabati. Garam, minyak dan gula sesedikit mungkin; karena dalam makanan pokok, sayur, buah, susu dan lauk telah cukup terkandung minyak, garam dan gula.

Info:
5 Makanan Tersehat di Dunia:
1) Minyak Olive (Spanyol)
2) Kedelai (Jepang)
3) Yogurt (Yunani)
4) Lentil (India)
5) Kimchi (Korea)


Editor: Nena Fauzia/G1B008013


Banca Juga Artikel Terkait:
Diit Golongan Darah
Diit Asam Urat