Prinsip dasar pencegahan dan penanggulangan KVA adalah menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh dan perbaikan kesehatan secara umum. Dalam upaya menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh ditempuh kebijakan sebagai berikut:
a. Promosi vitamin A
Promosi vitamin A merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar tahu, mau dan mampu mengkonsumsi sumber vitamin A alami dan suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi untuk kelompok sasaran bayi, balita dan ibu nifas. Untuk itu, perlu dilakukan serangkaian kegiatan advokasi, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat, yaitu:
1. Melakukan advokasi kepada para pengambil keputusan kebijakan daerah guna memperoleh dukungan kebijakan untuk:
- Promosi pentingnyakonsumsi sumber vitamin A alami
- Gerakan pemanfaatan lahan pekarangan
- Penyediaan kebutuhan kapsul vitamin A
- Promosi dan pemasaran makanan-makanan yang diperkaya dengan vitamin A
2. Menggalakan kemitraan dengan mitra potensial (lintas sektor terkait, organisasi masyarakat, LSM, Swasta, dunia usaha) untuk melakukan promosi sumber vitamin A alami, kapsul vitamin A dan makan-makanan yang diperkaya dengan vitamin A dan penggerakan masyarakat / sasaran.
3. Melakukan orientasi petugas kesehatan dan kader
4. Mengembangkan atau mempersiapkan media promosi sumber vitamin A alami, kapsul vitamin A dan makanan-makanan yang diperkaya dengan vitamin a dan makanan-makanan yang diperkaya dengan vitamin A dengan kesatuan pesan dan desain dalam keturunan waktu tertentu
5. Melakukan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai media dan metode sesuai dengan situasi setempat:
- Penyuluhan media masa elektronik (Radio, TV) dan media cetak (Poster, Spanduk, leaflet)
- Penyuluhan kelompok dan kunjungan rumah
- Bulan promosi kapsul vitamin A
- Menggalang gerakan masyarakat untuk pemanfaatan lahan pekarangan
- Lomba-lomba (lomba balita sehat, lomba pemanfaatan pekarangan dll)
b. Suplementasi
Suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi merupakan rencana program jangka pendek. Prioritas program pemberian kapsul vitamin A adalah wilayah dengan:
- Prevalensi KEP tinggi
- Cakupan imunisasi rendah
- Cakupan pemberian ASI Eksklusif rendah
- Kejadian luar biasa (KLB) campak, ISPA dan diare tinggi
- Keluarga miskin
- Konsumsi sumber vitamin A rendah
Oleh karena konsumsi makanan sehari-hari sumber vitamin A rendah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan perlu suplementasi kapsul vitamin A. Kebutuhan vitamin A meningkat pada penderita infeksi seperti ISPA, campak, dan diare dan pada ibu nifas.
1. Apa itu kapsul vitamin A dosis tinggi?
Kapsul vitamin A dosis tinggi adalah kapsul yang mengandung vitamin A:
- 100.000 satuan internasional (SI) yang berwarna biru
- 200.000 SI yang berwarna merah
2. Siapa sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi?
a. Bayi
Bayi berumur 6-11 bulan diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI warna biru pada bulan februari atau agustus
b. Anak balita
Balita umur 12-59 bulan diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah setiap bulan februari atau agustus
c. Bayi dan anak balita sakit
Bayi umur 6-11 bulan dan balita umur 12-59 bulan yang sedang terkena campak, diare, gizi buruk atau xeroftalmia perlu diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi, dengan dosis sesuai umur. Pemberian dilakukan sesuai dengan tatalaksana kasus
d. Ibu nifas
Ibu nifas (0-42 hari) segera setelah melahirkan diberikan 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah dan 1 (satu) kapsul lagi diberikan dengan selang waktu minimal 24 jam. Kapsul vitamin A ini diberikan tidak lebih dari 42 hari setelah melahirkan (masa nifas)
c. Fortifikasi
Fortifikasi adalah upaya meningkatkan mutu gizi makanan dengan menambahkan pada makanan tersebut satu atau lebih zat gizi mikro tertentu, seperti menambahkan yodium, zat besi, vitamin A seng dan zat gizi mikro lain. Terdapat 2 jenis fortifikasi yaitu:
1. Fortifikasi sukarela (voluntary)
Fortifikasi sukarela atas prakarsa produsen sendiri tanpa diharuskan oleh aturan yang ada. Contoh: mie instan, margarine, susu yang difortifikasi dengan vitamin A dll
2. Fortifikasi wajib (mandatory)
Fortifikasi wajib adalah fortifikasi yang ada untuk melindungi masyarakat dari masalah kurang gizi. Contoh: tepung terigu difortifikasi dengan zat besi, seng asam folat, vitamin B1 dan vitamin B2, garam dapur beryodium.
Referensi:
Kementerian Kesehatan RI Direktorat jenderal Bina Gizi dan KIA. Apa dan Mengapa tentang Vitamin A Pamduan Praktis untuk Praktisi Kesehatan. 2011
No comments:
Post a Comment